Apologia

Pasanglah telingamu dan dengarkanlah amsal-amsal orang bijak, berilah perhatian kepada pengetahuanku. Karena menyimpannya dalam hati akan menyenangkan bagimu, bila semuanya itu tersedia pada bibirmu. Supaya engkau menaruh kepercayaanmu kepada TUHAN, aku mengajarkannya kepadamu sekarang, ya kepadamu. …untuk mengajarkan kepadamu apa yang benar dan sungguh, supaya engkau dapat memberikan jawaban yang tepat kepada yang menyuruh engkau. (Amsal 22:17-19.21)

Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir ini, seiring dengan bertumbuhnya demokrasi di Indonesia, buku-buku anti iman Kristen makin banyak ditulis dan diterbitkan. Dengan mudah didapat di emperan toko, di pasar-pasar, super market, swalayan-swalayan, di toko-toko buku dll.

Keberadaan buku-buku tersebut mewakili keinginan banyak orang untuk mengetahui dan membantah secara terperinci seluk-beluk iman Kristen. Para pengajar dan pemberita kebenaran iman Kristen bertanggungjawab menjelaskan isi iman yang dihayati dan diajarkannya.

“Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat, dan dengan hati nurani yang murni, supaya mereka, yang memfitnah kamu karena hidupmu yang saleh dalam Kristus, menjadi malu karena fitnahan mereka itu. (1Petrus 3:15-16)


Itulah sebabnya, saya pribadi berpandangan bahwa buku-buku tersebut tidak harus dilarang peredaraannya. Buku-buku seperti itu justru dapat dipakai sebagai media dialog intelektual dalam upaya pencarian kebenaran.

Buku kecil ini hanya berisi pandangan pribadi, atau tidak mewakili lembaga atau organisasi manapun. Karena merupakan pandangan pribadi, maka penulis bertanggungjawab penuh atas isi buku ini. Harapanku atas buku ini “Apabila kamu membacanya, kamu dapat mengetahui dari padanya pengertianku akan rahasia Kristus” (Efesus 3:4). Semoga bermanfaat.