Kamis, 31 Maret 2011

Bahasa Alkitab


Molyadi Samuel berpandangan dan berkeberatan bahwa bahasa yang dipakai dalam Alkitab tidak pantas disebut sebagai “Firman Allah, atau Sabda Allah”. Hal itu, kata mereka, karena dalam Alkitab ditemukan ayat-ayat “Cabulisasi, Puisi Erotis, Pelecehan Kepada Tuhan, Pelecehan Kepada Para Nabi, Ayat Irasional, Ayat yang Mustahil Dipraktikkan, Testing Iman yang Mustahil, Ayat-ayat Takhyul, Ayat-ayat Dusta, Ramalan yang Tak Terjadi, Ayat-ayat Rasialis, Ayat Ragu-ragu, Doktrin Ketuhanan Yesus, Doktrin Allah Tritunggal, Doktrin Penginjilan Ke Seluruh Dunia, Ayat-ayat Buas, Ayat-ayat yang Kontradiktif (saling bertentangan)”[1] 

Makanan Haram?



Ada banyak orang dimasa kini mengatakan bahwa Paulus adalah nabi palsu sebab dia mengubah hukum: “haram makan daging babi menjadi halal, wajib sunat menjadi tidak wajib” yang dengannya bertentangan dengan Yesus yang membenarkan haram makan daging babi dan sunat.  Kelompok anti Paulus itu memakai Matius 5:17-18 untuk membenarkan pola pikirnya.

Paulus Nabi Palsu?


Karena demikian kokohnya doktrin Trinitas, banyak orang mengarang-ngarang ceritera terbaru, kalau-kalau ia dapat menghancurkanNya. Kini sasarannya diarahkan kepada Paulus.  Menurut mereka, Pauluslah yang membengkokkan dan menyesatkan kekristenan, dia adalah nabi palsu sebagaimana dinubuatkan oleh Yesus dalam Matius 7:15-16. Benarkah?

Tauhid Islamik yang Tidak Tauhid


Tauhid Islamik[1]: “La ilaha illa allah’, Tiada Tuhan selain Allah”
Tauhid Islamik ini merupakan kredo dua arah: pengakuan iman akan Allah semesta alam, dan penolakan kepada tuhan selainnya. Tauhid ini adalah fondasi Islam yang paling agung dan hakikat Islam yang paling besar, yang menandai kehidupan seorang orok-bayi Muslim dan kematian Muslim dipenghujung hayatnya.

Dogma Trinitas Salah?


Alasan penolakan terhadap dogma Trinitas antara lain sebagaimana ditulis oleh Frans Donald berikut ini: 

1.    “ Kata Trinitas tidak terdapat dalam Alkitab.
2.    Kata Roh Kudus (Roh Allah) sama dan identik dengan “kuasa Allah”, “semangat Allah”, “nafas hidup Allah”, makhluk-makhluk hidup ilahi Allah.
3.    “Roh Kudus bukan Pribadi dan bukan Tuhan ”.
4.    Dogma Trintas buatan manusia.
5.    Dogma Trinitas merupakan usaha nyata manusia (maksudnya Gereja Katolik) mengubah hukum Allah menjadi hukum manusia..

Beberapa pernyataan: “untuk Yahwe juga SAMA untuk Yesus”


Pada suatu kesempatan Yesus pernah berkata: Aku dan Bapa adalah satu.[1]" Kita mudah tergoda dan jatuh pada pandangan kita sendiri. Kemudian akan berkata: “satu yang dimaksud oleh Yesus bukan mengenai satu hakikat ke-Allah-an, tetapi mengenai satu dalam hal visi, karya, pandangan dll”. Itu sah-sah saja, tetapi kita serentak mengetahui bahwa apa yang kita katakan itu adalah usaha untuk mencocokan pandangan kita kepada maksud Yesus. Yesus sendiri, atau Alkitab tidak berkata demikian. Untuk mengerti apa maksud Yesus, perlulah mengerti arti kata “satu” itu. Satu ya satu. Apanya yang satu antara Yesus dan BapaNya?

Perihal Yesus mengampuni dosa


Semua agama kiranya meyakini bahwa hanya Allah saja yang dapat mengampuni dosa. Kenyataan itu diyakini juga oleh orang-orang Kristen. Ketika Yesus mengklaim diri dapat mengampuni dosa orang, maka muncul pertanyaan yang tidak dapat dielakkan, siapakah Dia ini? Apakah Dia Allah? Alkitab memberi bukti bahwa Yesus itulah Allah Yang Esa yang diimani oleh semua orang. Perjanjian Lama mengatakan bahwa hanya Allah yang dapat mengampuni dosa.

“Dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.”[1]

Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia?”[2]

Kedua teks di atas membuktikan bahwa hanya Allah Israel saja yang dapat mengampuni dosa. Selain Dia tidak ada lagi. Hal itu sejalan dengan perkataan orang-orang Yahudi kepada Yesus:

"Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?" [3]

Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hatinya: "Siapakah orang yang menghujat Allah ini? Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?[4]"

Untuk sebahagian orang, tindakan pengampunan yang dilakukan oleh Yesus menimbulkan tanda tanya besar. Siapakah Yesus itu? Pertanyaan seperti itu mewakili pertanyaan sebahagian orang dari segala zaman. Bagaimana mungkin seorang manusia biasa mengampuni dosa.

Dan mereka, yang duduk makan bersama Dia, berpikir dalam hati mereka: "Siapakah Ia ini, sehingga Ia dapat mengampuni dosa?[5]"

Untuk semua pertanyaan dan keraguan orang Yahudi tersebut, Yesus menjawab dengan sangat tegas dan berupa perintah agar diketahui oleh orang Yahudi:

“Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" --lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu--:"Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu![6]"

Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" --berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu[7]

Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" --berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu--:"Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu![8]"

Setelah memahami pertanyaan orang Yahudi yang dijawab langsung oleh Yesus, maka silahkan Anda membaca perintah dari Yohanes Pembaptis berikut ini:

“Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah. Seperti ada tertulis dalam kitab nabi Yesaya: "Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu; ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya", demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu.[9]"

“seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya. Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.[10]"

Sangat menarik bahwa Markus dan Lukas [Pengarang Injil] dan Yohanes Pembaptis merujuk ke Yesaya 40:3  dan Malaiakhi 3:1 yang mengkonfirmasi dan menegaskan bahwa Yesus adalah Allah.

Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita![11]

“Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN” semesta alam[12]”.


Apa kesimpulannya? Yohanes sedang mempersiapkan jalan untuk Yesus, dan mengatakan: Allah akan mengampuni dosamu. Jadi, Yesus adalah Allah!

Manusia modern cenderung berpendapat bahwa pernyataan Alkitab di atas bertentangan satu sama lain:

 II Tawarikh  7:14 dan Mikha  7:18 bertentangan dengan Matius  9:6, Markus  2:10 dan Lukas  5 :24. 

“HANYA Allah yang mengampuni dosa,  ternyata Yesus juga mengampuni dosa. Bukankah keduanya bertentangan satu sama lain? Nah, Mana yang benar: Allah atau Yesus?”

Mereka akan memilih Allah dan bukan Yesus. Itu berarti bagi mereka Yesus adalah pembohong. Dengan demikian mereka tidak hanya bertentangan dengan Alkitab, tetapi sekaligus menentang Yesus. Bagi orang Kristen mudah saja: hanya Yahwe yang mengampuni dosa, nah Yesus mengampuni dosa, jadi Yesus adalah Yahwe. Logis dan jauh lebih masuk akal.

Perhatikan contoh cara berpikir sederhana berikut ini:

“HANYA Manusia yang berpikir, nah Andy berpikir. Jadi Andy adalah Manusia.”

Bagi orang yang tidak tahu ilmu menalar, akan ngotot mengatakan bahwa Andy bukan Manusia sebab hanya Manusia yang berpikir. Jadi Andy dan Manusia bertentangan. Sama seperti itu jugalah logika orang yang tidak mengerti Alkitab dan iman Kristen.

Jika kita belajar Alquran dan Hadis kita dibantu untuk memahami ke-Allah-an Yesus berikut ini:

1.    Bukankah Allah seadil-adilnya Hakim ….(Qs. 95: 8). Isa Putra Maryam seorang Imam Mahdi dan Hakim yang Adil…(Hadits Shohih Muslim Jilid-I).
Kesimpulannya: Isa adalah Tuhan/Allah.
2.    Selain Allah tidak ada yang bisa menciptakan seekor lalat pun…..(Qs. 22: 73). Isa bisa menciptakan burung……(Qs. 3:49).
Kesimpulannya: ISA adalah TUHAN/ALLAH
3.    Hanya pada Allah pengetahuan Hari Kiamat….(Qs. 31:43).
Isa mengetahui Hari Kiamat…..(Qs.43:61) .
Kesimpulannya: ISA adalah Tuhan/Allah.




[1] II Tawarikh  7:14
[2] Mikha  7:18
[3] Markus  2:7
[4] Lukas  5:21
[5] Lukas  7:49
[6] Matius  9:6
[7] Markus  2:10
[8] Lukas  5 :24
[9] Markus 1:1-4
[10] Lukas 3:3-6
[11] Yesaya 40:3
[12] Malaiakhi 3:1

Yesus tidak pernah menyatakan diriNya adalah Yahwe?


Unitarian:

Yesus sendiri tidak pernah menyatakan diriNya Yahwe.

Jawab

a. Butuh Pengakuan Verbal: “Aku adalah Allah”?

Kami beri ilustrasi: “Selama lawatannya ke luar negeri, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, dan bahkan semua orang yang pernah menjabat sebagai presiden, di bumi ini, tidak pernah berpidato, atau memberi pernyataan tentang dirinya: “Aku Barack Obama, Presiden Amerika Serikat adalah Manusia”.

Yesus bukan TUHAN ALLAH?


Pada point pertama di atas sudah disinggung bahwa Yesus adalah Allah yang menjadi manusia. Pada suatu kesempatan di awal saya memulai menjalankan tugas imamatku, aku dihadapkan dengan sejumlah buku yang menentang ke-Allah-an Yesus.

Yesus Berdosa


Ada sementara orang beranggapan bahwa Yesus adalah seorang pendosa. Jalan pikirannya sebagai berikut:

“Semua manusia berdosa, bahkan nabi sekalipun tidak luput dari dosa. Karena Yesus adalah manusia sekaligus nabi, maka dia pasti berdosa. Jadi, Yesus adalah pendosa.”