Selasa, 06 April 2010

Yesus adalah Hakim?!

Di satu pihak, Alkitab beraksi bahwa Yahwe Tuhan adalah Hakim. Di pihak lain, Alkitab juga bersaksi bahwa Yesus Tuhan adalah Hakim.
Kenyataan tersebut menggugah rasa ingin tahu. Ada apa antara Yahwe dan Yesus. Jika Yesus adalah semata-mata manusia, maka mustahil Ia dapat disejajarkan begitu saja dengan Yahwe oleh umat Perjanjian Baru sebagaimana ditulis oleh para pengarang suci. Demikian juga, jika Yesus adalah semata-mata Allah yang ajaib, maka mustahil pula umat Perjanjian Baru sedemikian gigih mewartakan kematian Yesus yang sangat tragis dan manusiawi. Pasti ada penjelasan logis atas keyakinan Jemaat mula-mula itu. Penjelasannya: Yesus sungguh Allah dan sungguh manusia. Salah satu bukti bahwa Yesus adalah Allah dapat dilihat dari cara beriman umat Perjanjian Baru dekade awal yang mengimani bahwa Yesus adalah Hakim atas segala bangsa manusia.


HAKIM: SOSOK YANG NETRAL

Di di bumi ini tidak ada sosok, atau hakim yang benar-benar netral dalam mengambil keputusan di pengadilan. Kata pemazmur:

“Kamu menghakimi dengan lalim dan memihak kepada orang fasik? (Mzr 82:2).

Terlalu banyak kecurangan. Tak terhitung lagi: orang baik dimasukkan ke dalam penjara, orang kecil ditindas dalam ketakberdayaannya. Kaum tertindas ini kemudian mencari hakim yang benar-benar netral dan adil. Karena itu, mereka merindu. Mereka mendamba. Kapankan seorang hakim benar-benar mengadili bumi dengan adil. Kita dapat merasakan gaungnya dari umat Perjanjian Lama.

“Dengan segenap jiwa aku merindukan Engkau pada waktu malam, juga dengan sepenuh hati aku mencari Engkau pada waktu pagi; sebab apabila Engkau datang menghakimi bumi, maka penduduk dunia akan belajar apa yang benar. (Yes 26:9)”


Mengapa Tuhan yang dicari. Mengapa Dia yang Mahatingi dinanti. Alasannya sederhana saja. Dialah Hakim para hakim. Dialah Hukum dari segala hukum yang diciptakan oleh manusia.

• Allah adalah Hakim yang adil (Mzr 7:12)

• Dialah yang menghakimi dunia dengan keadilan dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran. (Mzr 9:9)

• Sebab Engkau membela perkaraku dan hakku, sebagai Hakim yang adil Engkau duduk di atas takhta. (Mzr 9:5)

• “Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?" (Kej 18:25)

• “Sebab TUHAN ialah Hakim kita, TUHAN ialah yang memberi hukum bagi kita; TUHAN ialah Raja kita, Dia akan menyelamatkan kita.” (Yesaya 33:22)

• “TUHAN semesta alam, yang menghakimi dengan adil, yang menguji batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku”. (Yer 11:20)

• Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang. Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik. (Yes 11:3-4)

Dengan segenap jiwa, orang-orang yang diperlakukan dengan tidak adil di bumi berteriak minta tolong. Pertolongan Tuhan tepat waktu. Ia tidak akan terlambat. Ia menghakimi dengan adil. KemuliaanNya dikenal di bumi. Kepada Dialah manusia segala bangsa menaruh harapannya.

• “Bangkitlah, TUHAN, janganlah manusia merajalela; biarlah bangsa-bangsa dihakimi di hadapan-Mu! (Mzr 9:20)

• Dari pada-Mulah kiranya datang penghakiman: mata-Mu kiranya melihat apa yang benar. (Mzr 17:2)

• Bangunlah ya Allah, hakimilah bumi, sebab Engkaulah yang memiliki segala bangsa. (Mzr 82:8)

• Bangunlah, ya Hakim bumi, balaslah kepada orang-orang congkak apa yang mereka lakukan! (Mzr 94:2)

• Ya TUHAN, kami juga menanti-nantikan saatnya Engkau menjalankan penghakiman; kesukaan kami ialah menyebut nama-Mu dan mengingat Engkau. (Yes 26:8)


Apakah Tuhan mendengarkan teriak umatNya minta tolong? Ya! Ia akan bertindak segera. Ia sendiri akan datang dalam awan-awan kemulianNya. Ia akan datang menghakimi bumi. (Mzr 96:13). Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kebenaran (Mzr 98:9). Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa (Yes 2:4). Segala bangsa akan tahu. Seluruh bumi akan bersuka cita, ya Tuhan di pihak kita, Dialah Allah yang menyertai kita sampai selama-lamanya. Beginilah Tuhan menjawab umatNya:


• "Apabila Aku menetapkan waktunya, Aku sendiri akan menghakimi dengan kebenaran. (Mzr 75:3). Teks ini menegaskan bahwa Allah sendirilah yang akan menghakimi umat manusia. Tidak ada indikasi bahwa kuasa penghakiman itu dimandatkan kepada manusia.

• “Sion akan Kubebaskan dengan penghakiman yang adil dan orang-orangnya yang bertobat akan Kubebaskan dengan tindakan yang benar. (Yes 1:27). Di sini menegaskan bahwa Allah sendirilah yang membebaskan Sion dengan penghakiman yang adil. Orang-orang yang bertobat dibebaskan oleh Allah sendiri. Manusia dibebaskan dari segala kesalahannya bukan oleh seorang manusia, tetapi oleh Allah.

• “Dan hai kamu domba-domba-Ku, beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku akan menjadi hakim di antara domba dengan domba, dan di antara domba jantan dan kambing jantan. (Yeh 34:17). Allah sendiri yang menjadi hakim diantara domba dengan domba.

• “Aku akan mendekati kamu untuk menghakimi dan akan segera menjadi saksi terhadap tukang-tukang sihir, orang-orang berzinah dan orang-orang yang bersumpah dusta dan terhadap orang-orang yang menindas orang upahan, janda dan anak piatu, dan yang mendesak ke samping orang asing, dengan tidak takut kepada-Ku, firman TUHAN semesta alam. (Mal 3:5)

• “Dengan sesungguhnya Aku sendiri akan menjadi hakim di antara domba yang gemuk dengan domba yang kurus; (Yeh 34:20)

• “Aku akan perbuat terhadap mereka selaras dengan tingkah lakunya dan Aku akan menghakimi mereka selaras dengan cara mereka menghakimi. Dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN." (Yeh 7:27)

• “Aku akan menghakimi engkau menurut perbuatanmu, demikianlah firman Tuhan ALLAH." (Yeh 24:14)

Jelaslah bahwa “TUHAN sendirilah yang datang menghakimi bumi dengan adil. TUHAN sendiri, bukan yang lain. Kapan TUHAN itu datang ke bumi? Kapan Ia mengadili bangsa-bangsa dan pembesar-pembesar? Perhatikanlah ucapan-ucapan dalam Perjanjian Baru berikut ini:

• “Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia. (Yoh 5:22-23)
• Kata Yesus: "Aku datang ke dalam dunia untuk MENGHAKIMI, (Yoh 9:35)
• “Jikalau Aku MENGHAKIMI, maka penghakiman-Ku itu benar, sebab Aku tidak seorang diri, tetapi Aku bersama dengan Dia yang mengutus Aku. (Yoh 8:15-16)
• “Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk MENGHAKIMI, karena Ia adalah Anak Manusia. (Yoh 5:27)
• “ Banyak yang harus Kukatakan dan KUHAKIMI tentang kamu." (Yoh 8:26)
• Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar; (Yohanes 12:31)
• Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman. (Yohanes 12:48)
• “Aku MENGHAKIMI sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil (Yoh 5:30)

Pernyataan-pernyataan di atas menegaskan bahwa tidak ada penghakiman tanpa Yesus. Allah selalu bertindak bersama Yesus. Bagaimana kita mendamaikan perkataan Allah: “AKU SENDIRI” kalau ternyata DIA bertindak bersama Yesus, atau lebih sulit lagi kalau ALLAH telah menyerahkan SEGALA KUASA PENGHAKIMANNYA KEPADA YESUS. Satu-satunya jawaban yang paling masuk akal adalah YESUS ITU BERKODRAT/ESSENSI ILAHI, SETARA DENGAN ALLAH. Ini sejalan dengan pernyataan Yesus sendiri: AKU dan BAPA ADALAH Satu. Tentu satu dalam ke-Allah-an, tetapi juga beda: Aku dan Bapa, beda dalam sosok, pribadi.

Kesimpulan di atas memudahkan kita memahami sejumlah pernyataan Alkitab berikut ini:


• “Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati." (Kis 17:31). Pernyataan “Ia dengan adil menghakimi dunia” ditujukan kepada Allah yang menghakimi. Faktanya, “Bapa tidak menghakimi siapa pun” (Yoh 5:22), tetapi “Kata Yesus: "Aku datang ke dalam dunia untuk MENGHAKIMI,” (Yoh 9:35). Jadi, Yesus adalah Allah yang menghakimi dunia dengan adil. Bagi orang-orang yang percaya, kesimpulan itu adalah paling logis daripada kesimpulan lain yang mengatakan bahwa Alkitab saling bertentangan antara ayat yang satu dengan ayat lainnya.

• “Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus. (Rom 2:16). Penegasan ini merupakan indikasi kuat bahwa alam pikiran Paulus yang Yahudiah, ingin mempertahankan “Allah yang Esa” di satu pihak, tetapi di pihak lain menegaskan ke-KE-Allah-an Yesus. Sama seperti mempertahankan bahwa otak dan pikiran adalah satu, serentak otak dan pikiran adalah adalah dua hal yang berbeda.

• “Kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah. (Rom 14:10). Namun bagi Paulus, semua manusia akan diadili oleh Yesus. “Kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat. (2Kor 5:10). Sejalan dengan itu, Paulus berkata: “Dia, yang menghakimi aku, ialah Tuhan. Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah (1Kor 4:4-5). “Tuhan datang” tidak lain adalah rujukan akan kedatangan Yesus yang keduakalinya. (Kis 13:11, 23:11, 1Tes 5:2). Jika demikian, maka “tahta pengadilan” yang dimaksud oleh Paulus adalah tahta pengadilan dari Yesus. Jadi, jika dikatakan: “Tahta pengadilan Allah”, maka Allah yang dimaksud adalah Yesus Kristus. Paulus, kemudian berkata: “Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya. (II Timotius 4:8). Sejalan dengan semua itu, kita perlu ingat apa yang dikatakan oleh Rasul Yakobus: “Hanya ada satu Pembuat hukum dan Hakim, yaitu Dia yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan? (Yakobus 4:12 )

• Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya ( II Timotius 4:1.) Pernyataan Paulus ini mengarisbawahi: Allah dan Kristus Yesus akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati. “Penghakiman” tidak tunggal dikerjakan oleh Allah, tetapi juga oleh Yesus. “Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa." (Yoh 10:38). Oleh karena itu, penyebutan “Allah” dalam teks berikut ini haruslah juga ditujukan kepada Yesus, bahwa Yesus adalah Allah:

1. “ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air." (Wahyu 14:7),
2. Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab Engkau saja yang kudus; karena semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyata kebenaran segala penghakiman-Mu." (Wahyu 15:4)
3. "Ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, benar dan adil segala penghakiman-Mu." (Wahyu 16:7)
4. Sebab itu segala malapetakanya akan datang dalam satu hari, yaitu sampar dan perkabungan dan kelaparan; dan ia akan dibakar dengan api, karena Tuhan Allah, yang menghakimi dia, adalah kuat." (Wahyu 18:8)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar