Selasa, 06 April 2010

Keraguan Akan Kebangkitan Yesus

Orang-orang Kristen di zaman modern ini mulai meragukan tentang kebangkitan fisik Yesus Sang Mesias. Mereka berpendapat tidak masalah kalau Yesus tidak bangkit secara fisik. Hal itu tidak terlalu penting. Yang penting, kata mereka, Yesus adalah guru moral yang paling baik. Dia sebagai sumber inspirasi bagi kehidupan manusia zaman ini.


Kepada umat Kristen, dimana pun anda berada dan dapat membaca tulisan ini, saya mengajak Anda untuk sejenak membaca Alkitab. Apakah ada keraguan dari para saksi awal bahwa Yesus telah bangkit secara fisik.

Perjanjian Lama
a. Allah bangkit. Dari mana? LIANG KUBUR. Bagiku ini amat mengejutkan, kalau hal itu terdapat di Perjanjian Lama. Ada tiga teks PL yang mencatat kata: “Allah bangkit”. Pertama Ayub 31:14, “Allah bangkit berdiri”, kedua, Mazmur 68:2, “Allah bangkit, maka terseraklah musuh-musuhNya, orang-orang yang membenci Dia melarikan diri dari hadapanNya”, ketiga Mazmur 76:10, “Pada waktu Allah bangkit untuk memberi penghukuman, untuk menyelamatkan semua yang tertindas di bumi”. Saya hanya mau melihat Mazmur 68:2. Teks ini mengejutkan ketika dihubungkan dengan ayat 20-25. Allah bangkit menyelamatkan manusia dari maut, dari tempat yang dalam dan membasuh kakinya dalam darah, lalu melihat perarakanNya ke tempat kudus. Mengesankan bahwa Allah memasuki “tempat yang dalam”. Apa arti “tempat yang dalam” itu? “sebab jiwaku kenyang dengan malapetaka, dan hidupku sudah dekat dunia orang mati. Aku telah dianggap termasuk orang-orang yang turun ke liang kubur; aku seperti orang yang tidak berkekuatan. Aku harus tinggal di antara orang-orang mati, seperti orang-orang yang mati dibunuh, terbaring dalam kubur, yang tidak Kauingat lagi, sebab mereka terputus dari kuasa-Mu. Telah Kautaruh aku dalam liang kubur yang paling bawah, dalam kegelapan, dalam tempat yang dalam” (Mazmur 88:4-7).Apa artinya kalau Allah memasuki tempat yang dalam? Tidak lain adalah “memasuki liang kubur”

b. Apakah artinya “liang kubur?” tidak lain adalah “mati“ (Yesaya 38:18). Allah memasuki liang kubur, maka itu berarti Allah mati. Pernyataan atau kesimpulan itu pasti mengecewakan dan tidak masuk akal. Bagaimana mungkin Allah mati? Mustahil TUHAN mati. TETAPI TUNGGU DULU.!!! Apakah yang kita mengerti dengan mati? Jika kita memahami mati sebagai “dari ada, hidup dan bergerak” menjadi “tidak ada, tidak hidup dan tidak bergerak”, maka memang benar MUSTAHIL ALLAH MATI. Jika demikian, manusia juga mustahil mati. Kematian seperti itu sebenarnya tidak ada. Manusia setelah dicipta ada, maka dia tetap ada, hidup dan bergerak. Manusia tidak lagi menjadi tidak ada. Roh manusia tetap abadi, ada, hidup dan bergerak, selamanya. Kalaupun manusia menghilang (mati) dari bumi ini, manusia yang sama, terutama rohnya tetap ada, hidup dan bergerak. Nah, Allah mati, berarti Ia yang adalah Roh memasuki dunia roh orang-orang yang sudah beralih dari dunia ini. Jika itu tidak dilakukan oleh Allah, maka Ia tidak dapat merealisasikan perkataanNya sendiri: memasuki tempat yang dalam, atau membawa manusia dari tempat yang dalam.
c. Allah memasuki liang kubur, kemudian membawa orang-orang yang terdapat di sana ke luar dari kubur lalu dimandikan dengan darah. Darah apakah itu? Tak mungkin darah binatang, bahkan juga tidak mungkin darah manusia, tetapi darah Allah sendiri. Mustahil Allah membersihkan manusia dengan darah binatang. Mustahil Allah yang adalah Roh memandikan manusia yang adalah roh dengan darah hewan. Manusia dan hewan yang telah mati tak mungkin lagi memiliki darah yang fanah. Tetapi apa mungkin Allah yang adalah Roh memiliki Darah? Bagi Allah tidak ada yang mustahil. Dia sendiri mengatakan manusia yang dari dalam kubur dimandikan dengan darah.

d. Perkataan “ALLAH BANGKIT” dalam Mazmur 68:2, pasti bukan bangkit dari tempat dudukNya, atau tidurnya, tetapi dari MATINYA. Apa artinya: Allah bangkit dari mati-Nya? Artinya Allah kembali memasuki dunia SORGAWI, ke asalnya dengan membawa orang-orang yang telah dicuciNya dengan DarahNya. Bagaimana mungkin Allah ber-DARAH? Jika tidak mungkin, maka Dia tidak akan berkata: “membasuh kakimu dalam darah” (ayat 24). Dengan satu dan cara yang unik, Allah merealisasikan pernyataanNya. “ Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel. (Yesaya 7:14) Semua itu akan kita mengerti dalam Perjanjian Baru.

e. Perkataan “Allah Bangkit dari kematianNya” dapat pula ditelusurui dari sejumlah teks Alkitab:. a) Pengharapan Tuhan bangkit ( Mazmur 10:12, 21:14, Yesaya 2:19.21, 28:21, 30:18) b)Tuhan akan bangkit (Yesaya 33:10, Mazmur 68:2) c)Tuhan membangkitkan orang mati (Yehezkhiel 37:12-13, Hosea 6:2, ) d)Tuhan telah bangkit ( Zakharia 2:13). Point-point penting itu mengandaikan Allah memang benar-benar mati (memasuki dunia roh manusia yang telah beralih dari dunia ini).


Dari uraian di atas, kita menarik kesimpulan bahwa Allah bangkit dari kematianNya.

Perjanjian Baru

Di atas telah dikatakan bahwa Allah bangkit dari kematianNya. Bagaimana hal itu dapat terjadi? Allah macam apa seperti itu. Kalau Dia mau menyelamatkan manusia, bukankah cukup Dia katakan: “Jadilah, maka segalanya akan terjadi?” Tidak, Allah tidak memakai cara seperti itu. Dia tidak mengikuti cara daan pola pikir manusia fana. Bagi Tuhan Alkitabiah, menyelamatkan manusia dengan membuat DiriNya menjadi manusia adalah jauh lebih mudah daripada dengan berkata: jadilah maka segalanya jadi. Buktinya Dia lebih memilih menyelamatkan manusia dengan masuk ke dalam dunia dan menjadi sama seperti kita kecuali dalam hal dosa, daripada hanya dengan berkata: jadilah, maka jadi. Tuhan bukan tukang sulab. Agama manakah yang Tuhannya menyelamatkan manusia cukup dengan berkata: “jadi, maka segalanya jadi?” Tak satupun. Tuhan agama manapun memakai manusia untuk menyampaikan pesannya. Bedanya, Tuhan orang Kristen bukan memakai manusia, tetapi menjadi manusia. Dia sendiri, dengan keseluruhan keberadaanNya menyejarah. Allah yang diimani oleh manusia saat ini pernah hidup dalam ruang dan waktu dua ribu tahun yang lalu.

Prosesnya
a. Firman yang adalah Allah menjadi manusia. “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. … Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. (Yohanes 1:1-2.14). Karena Allah adalah Roh, maka Dia tidak mungkin mempunyai darah. Namun Dia mengatakan bahwa dosa dicuci dengan darah. Bagaimana caranya? Cara yang Dia pilih adalah menjadi manusia. Inilah yang disebut dengan inkarnasi. Sekalipun Firman itu telah menjadi manusia, itu tidak berarti seluruh hakikatNya adalah hakikat manusia. Tetapi juga Firman itu tetap ilahi. Bandingkan dengan Teks PL berikut ini: “Untuk selama-lamanya, ya TUHAN, firman-Mu tetap teguh di sorga”. (Mazmur 119:89)

b. Bagaimanakah Firman yang menjadi Manusia itu datang ke dunia? Melalui perawan Maria. “…nama perawan itu Maria. ..Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." …"Bagaimana hal itu mungkin terjadi…"Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. (Lukas 1:26-34)
c. Firman Lahir sebagai manusia. “Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. (Lukas 2:6-7).

d. Firman Hidup sebagai manusia. “Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya. …Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya. Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia. (Lukas 2:39-40.51-52).

e. Firman Berkarya lain dari manusia biasa. Firman itu memberitakan Kerajaan Allah, mengampuni dosa, menyembuhkan orang sakit, (orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, orang tuli mendengar, orang bisu berkata-kata) membangkitkan orang mati dan memberikan DiriNya menjadi tebusan bagi banyak orang: keselamatan dunia.

f. Firman itu mati di kayu salib sebagai manusia. Ke 4 Injil memberi kesaksian: Matius 27:50 “Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.; Markus 15:37 “Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya”, Lukas 23:46 “Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.” Yohanes 19:30 “Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

g. Firman yang mati itu Bangkit: a)Diramalkan bangkit. (Hosea 66:2, (Matius 26:32, 27:63, Markus 8:31, 9:9.31, 10:34, 14:28 Lukas 24:46, Yohanes 2:22, 5:21, 20:9 ) b)Ramalan tergenapi ( Matius 28:6-7, Markus 14:28, 16:6-9, Lukas 24:6-7, 24:34,). Yesus Kristus Isa Almasih adalah Kebangkitan. a)Pengharapan Yesus bangkit. (Matius 2:6), b)Yesus akan bangkit (Matius 16:21, 17:19.23, 20:19, 27:63, Markus 8:31, 9:31) c(Yesus membangkitan orang mati (Matius 11:5, 27:52-53, Yohanes 5:21, 11:1-44), d)Yesus telah bangkit (Matius 28:6-7, Yohanes 20:1-9) e) Yesus adalah kebangkitan (Yohanes 11:25)

h. Firman yang lahir, hidup, mati dan bangkit itu kembali ke sorga (Markus 16:19, Lukas 24:51, Kisah Para Rasul 1:1.9.11.22, I Petrus 3:22)

i. Firman itu akan datang kembali (Daniel 7:13, Mazmur 68:5, 89:7, Matius 16:27-28, 24:30, 26:64, Markus 13:26, 14:64, Yohanes 21:22-23, Kisah Para Rasul 1:11, I Tesalonika 4:7, 5:23, II Tesalonika 2:1.8)

Kesimpulan, Allah yang menjadi manusia yakni Yesus Kristus Isa Almasih adalah kebangkitan dan kehidupan. Dialah Allah yang bangkit yang dibicarakan dan dinubuatkan oleh para nabi Perjanjian Lama. Catatan penting. Semua nabi, Yahudi maupun Islam mengajarkan tentang kebangkitan di akhir zaman, tetapi para nabi itu telah mati dan kuburan mereka masih ada dan terpelihara. Artinya, apa yang mereka ajarkan belum tergenapi. Yesus Kristus mengajarkan kebangkitan juga, tetapi bedanya Ia sendiri membutikan pengajaranNya. Semua orang yang mengikuti Dia akan bangkit seperti Dia. Jika ada nabi yang mengajarkan apa yang tidak dialaminya sendiri, maka nabi itu tidak patut diteladani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar