Selasa, 06 April 2010

Alkitab Kontradiktif?

Orang-orang modern, baik ateis atau skeptis, filosof dan lain-lain kerap mengatakan bahwa Alkitab penuh dengan kotradiksi. Tidak terkecuali orang-orang beragama bukan Kristen, misalnya Molyadi yang beragama Islam menulis sebagai berikut:

“Tuhan bisa dilihat atau tidak?
a. Tuhan TIDAK BISA dilihat dan didengar (Yohanes 5:37, 1Tim 1:17, 6:16, Kel 33:20, 1Yoh 4:12).
b. Tuhan BISA DILIHAT organ tubuhnya:
– Tuhan bisa dilihat dengan mata kepala (Kel 33:11, Kej 18:1, Yoh 5:37), Kel 33:20, 1Tim 6:16, 1Tim 1:17, 1Yoh 4:12, Kej 26:24).
– Tuhan kelihatan kakiNya (Keluaran 24:9-10)
– Tuhan kelihatan sedang duduk (Yesaya 6:1)
– Tuhan bisa dilihat dari kejauhan (Yeremia 31:3)”


Apa komentar kita?
a. Pada dasarnya Tuhan dapat dan tidak dapat dilihat dengan mata kepala manusia. Antara dapat dan tidak dapat dilihat bukanlah sesuatu yang kontradiktif. Pada waktu tertentu dan suasana tertentu Tuhan dapat dilihat, sedangkan pada waktu dan suasana lainnya Ia tidak dapat dilihat. Ini sama dengan Tuhan jauh, tetapi juga dekat bahkan pada waktu yang bersamaan. Tuhan menggetarkan tetapi juga menggairahkan. Kedua fakta itulah yang diungkapkan oleh Alkitab.

b. Gaya bahasa generalisasi.
a. Pernyataan pertama: “Tak seorang pun mengenal presiden Amerika Serikat Barack Obama”.
b. Pernyataan kedua: “Semua orang mengenal presiden Amerika Serikat”
c. Jika kedua pernyataan di atas lepas dari konteksnya dan diperdebatkan 2000 tahun kemudian, maka kedua pernyataan itu saling bertentangan satu sama lain.
d. Andaikan saja konteks pernyataan pertama diketahui misalnya anak-anak TK Santo Tarcisius Indonesia, maka tentu tidak bertentangan dengan pernyataan kedua.
e. Andaikan saja konteks pernyataan kedua diketahui, misalnya, anggota kabinet presiden Barack Obama, maka tentu tidak bertentangan dengan pernyataan pertama.
f. Demikian juga sejumlah pernyataan yang dikemukakan dalam Alkitab. Alkitab perlu dipahami sesuai dengan konteksnya, maksud dan tujuan pengarang, situasi dan alasan yang melatarbelakangi suatu karangan ditulis. Maka kita yang membaca Alkitab di zaman ini tidak mungkin tersesat.

c. Perlu diingat: melihat sifatnya paradoks. Tuhan melihat diriNya berbeda dengan manusia melihat Dia. Yesus melihat Allah berbeda dengan manusia melihat Allah. Yesus melihat Allah di dalam diriNya, sedangkan manusia melihat Allah di luar dari dirinya.

d. Yesus melihat Allah di dalam diriNya. Pada suatu waktu Yesus berkata: “Hanya dia yang datang dari Allah, Dialah yang TELAH MELIHAT BAPA” (Yohanes 6:46), sementara dalam 1 Yohanes 4:12 dikatakan: “TIDAK ADA SEORANG PUN YANG PERNAH MELIHAT ALLAH”. Kedua pernyataan itu seakan-akan kontradiktif, TETAPI sebenarnya tidak. Keduanya justeru saling menegaskan. Perkataan Yesus: DATANG DARI ALLAH mengungkapkan kesadaran akan Ke-Allah-anNya. Perkataan: “Dialah yang telah melihat Bapa mengungkapkan fakta bahwa Yesus melihat Allah ke dalam diriNya karena “Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku…Bapa yang diam di dalam Aku” (Yohanes 14:10) sebab “Aku dan Bapa adalah SATU” (Yohanes 10:30). Jadi, benarlah kalau Alkitab berkata: “Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah” (1Yohanes 4:12), sebab “hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa” (Yohanes 6:46). Manusia di bumi ini tidak seperti Yesus yang datang dari Allah, manusia datang dari darah dan daging manusia.

e. Manusia melihat Allah di luar dirinya. Yakub berkata: “Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong” (Kejadian 32:30). Pengalaman Yakub ini seakan ditentang langsung baik oleh Yesus (Yohanes 6:46) maupun oleh pengarang 1Yohanes 4:12. Namun sebenarnya tidaklah demikian. Yakub melihat Allah di luar dirinya dan Yesus tidak pernah meyangkal fakta itu. Dia sendiri berkata kepada para muridNya: “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa” (Yohanes 14:9), sedangkan 1Yohanes 4:12 menegaskan manusia (tak seorang pun ) melihat Allah di dalam dirinya (sebagaimana Yesus melihat Allah di dalam diriNya, melihat dan menyadari ke-Allah-anNya sendiri). Allah jutru di lihat di luar diri yakni di dalam kasih yang telah dianugerahkan oleh Allah (1Yohanes 4:7)

f. Konteks pembicaraan pengarang 1 Yohanes 4:12 adalah orang-orang Kristen, yakni Jemaat yang menjadi tujuan surat. Yohanes tahu persis bahwa tak seorang pun dari pembaca suratnya telah melihat Allah. Ketika pengarang 1 Yohanes 4:12 mengatakan: “Tak ada seorang pun yang pernah melihat Allah” itu tidak berarti bahwa pengarang Yohanes mau menyangkal bahwa Yesus telah melihat Allah.

g. Ketika Yesus mengatakan: “Hanya dia yang datang dari Allah, Dialah yang TELAH MELIHAT BAPA” (Yohanes 6:46)” itu tidak berarti bahwa Yesus sedang menyangkal pengalaman Yakub yang telah melihat Allah, juga tidak sedang menyangkal pernyataan pengarang 1 Yohanes 4:12. Yesus sedang berbicara dengan para murid atau pendengarNya yang memang tidak pernah melihat BapaNya.

h. Kita juga perlu tahu bahwa pengarang Alkitab kerapkali memakai gaya bahasa anthropomorfisme (seakan-akan Tuhan itu sama seperti manusia). Tidak heran: Tuhan bisa dilihat dengan mata kepala, Tuhan kelihatan kakiNya, Tuhan kelihatan sedang duduk. Namun intinya jelas bahwa manusia memiliki pengalaman (inderawi maupun spiritual) personal dengan Allah.

i. Tuhan adalah Pencipta segala sesuatu. Anda dan saya dicipta oleh Dia. Apakah Anda yakin bahwa suatu waktu kelak Anda akan melihat Dia yang menciptakan Anda dari muka ke muka? Orang Kristen akan melihat Dia dari muka ke muka dalam keadaanNya yang sebenarnya pada waktunya (Tidak perlu ragu sebab begitu banyak peristiwa yang dialami oleh para nabi, atau orang-orang yang percaya TELAH MELIHAT TUHAN. Syaratnya, seseorang haruslah suci hatinya (Matius 5: 8)

j. Nah, keseluruhan teks yang dianggap kontradiktif oleh sejumlah kalangan yang anti Alkitab pada dasarnya disebabkan karena ketidaktahuan mereka saja, atau tepatnya karena mereka tidak dikaruniai Roh Kudus sehingga tidak mampu memahami Alkitab secara baik dan benar. Jadi, tidak ada satu pun teks Alkitab yang bersifat kontradiktif.

3 komentar:

  1. Kalo manusia dapat melihat tuhan ketika dia hidup adalah TIDAK LOGIS, kenapa ? Karen tuhan mempunyai dimensi yg lain dan manusia akan lumer, MELELEH dibuatnya, jadi klo ada ayat dlm Bible yg mengatakan tuhan dapat dilihat, artinya isi Bible tsb perlu DIPERTANYAKAN kebenarannya, yaitu apakah ayat itu dari tuhan ato karangan manusia si pembuat ayat itu !

    Kalo Roh Kudus adalah tuhan yg ketiga dari TRINITAS itu adalah BOHONG karena tidak ada ayatnya yg tertulis dlm Bible, lho kenapa ? Karena Roh Kudus itu artinya adalah Roh Allah yang Kudus ato suci dan itu benar serta logis bagi seluruh manusia yg mau memakai otaknya untuk berpikir.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Lho ternyata ada kok KONTRADIKSI dalam Bible, coba kita liat info dibawah ini a.l sbb :

    Contoh KONTRADIKSI PL PERJANJIAN LAMA :

    Yang diharamkan babi atau babi hutan ?
    a. Babi hutan (Ulangan 14:8 , Imamat 11:7)
    b. Babi (Yesaya 66:17)
    Daud memerangi Israel atas hasutan Tuhan ato atas bisikan iblis ?
    a. Tuhan murka lalu menghasut Daud (II Samuel 24:1)
    b. Setan bangkit lalu menghasut Daud (I Tawarikh 21:1)
    Di Yerusalem, Daud mengambil beberapa gundik atau tidak ?
    a. Ya, Daud mengambil beberap gundik dan istri (II Samuel 5:13-16)
    b. Tidak! Daud hanya mengambil beberapa istri saja (I Tawarikh 14:3-7)


    Contoh KONTRADIKSI dalam PB PERJANJIAN BARU :

    Selain Yesus adakah yang naik sorga ?
    a. Tidak ada! Hanya Yesus saja yang pernah naik kesorga (Yohanes 3:13)
    b. Ada, Henokh dan Elia telah naik kesorga (Kejadian 5:24, II Raja2 2:11)
    Bolehkah makan babi ?
    a. Babi haram dimakan (PL Ulangan 14:8, Imamat 11:7, Yesaya 66:17)
    b. Kata Paulus semua daging binatang halal dimakan, tidak ada yang haram. (PB I Korintus 6:12, I Korintus 10:25, Kolose 2:16, I Timotius 4-5, Roma 14:17)
    Apakah hukumnya bersunat ????
    a. Sunat itu wajib (Kejadian 17:10-14, 17:14, 21:4) , Yesus tidak membatalkan sunat (Matius 5:17-20, Lukas 2:21), Yesus juga disunat (Lukas 2:21), dan orang yang tidak disunat, tidak dapat diselamatkan (Kisah Para Rasul 15:1-2)
    b. Kata Paulus, sunat tidak wajib, tidak berguna dan tidak penting (Galatia 5:6, I Korintus 7:18-19)

    BalasHapus