Kamis, 31 Maret 2011

Yesus bukan TUHAN ALLAH?


Pada point pertama di atas sudah disinggung bahwa Yesus adalah Allah yang menjadi manusia. Pada suatu kesempatan di awal saya memulai menjalankan tugas imamatku, aku dihadapkan dengan sejumlah buku yang menentang ke-Allah-an Yesus. Buku-buku tersebut kubaca dengan pikiran terbuka dan membiarkan isinya mengaduk-aduk pikiranku. Aku teringat bahwa di seminari dulu topik ini tidak sungguh kudalami selain karena saya percaya bahwa Yesus adalah Allah, juga saya tidak menemukan buku-buku yang secara intens menolak ke-Allah-an Yesus. Kini saya dihadapkan dengan begitu banyak pertanyaan seputar ke-Allah-an Yesus. Saya percaya bahwa persoalan ini akan terpecahkan. Saya mulai merenung:

·         Apa yang akan terjadi kalau Allah menampakkan diri kepadaku dalam rupa matahari?. Dia adalah cahaya yang tak terhampiri, dan pasti melebihi matahari ciptaanNya. Seorang manusia hina seperti saya, akan meleleh karenanNya. Adalah Allah yang Mahabijaksana tidak mendatangiku dalam rupa  matahari.

·         Apa yang akan terjadi kalau Allah menampakkan diri kepadaku dalam rupa hewan, tumbuh-tumbuhan dan benda-benda mati?. Saya tidak akan mampu menerimanNya sebab saya tidak bisa berkomunikasi dengan hewan, tumbuh-tumbuhan dan benda-benda mati. Allah yang Mahabijaksana tidak mendatangiku dalam rupa salah satu pun dari semuanya.

·         Apa yang akan terjadi kalau Allah menampakkan diri kepadaku dalam rupa surat? Saya tidak akan dapat merasakan bagaimana sesuangguhnya Dia berkorban dan mengambil bagian dalam perjalanan hidup saya. Kebutuhan saya yang paling hakiki adalah bertemu dengan Dia, bukan dengan surat-suratnya. Sebuah surat seberapa pun hebat dan puitisnya dapat saja menipu diriku. Jangan-jangan surat itu berasal dari Iblis yang menyamar seperti malaikat. Allah yang Mahabijaksana tidak mendatangiku dalam rupa surat.

·         Apa yang akan terjadi kalau Allah menampakkan diri kepadaku dalam rupa seorang manusia? Aku dapat berkomunikasi denganNya, Dia dapat memperagakan belaskasihanNya kepadaku dan aku dapat mencintaiNya. Seluruh kemanusiaanku dapat bertemu denganNya. Allah yang Mahabijaksana telah mendatangiku dalam rupa manusia. Bukankah Allah dapat bertindak cukup dengan bersabda saja? Tuhan dapat melakukan hal itu tetapi Dia tidak memilih cara tersebut. Cara “cukup dengan bersabda saja” adalah pikiran manusia, tetapi bukan kehendak Allah.

Begitulah awal pergulataan saya. Saya percaya bahwa Allah telah menjadi manusia, satu-satunya cara yang paling tepat sesuai dengan kondisi kemanusiaan saya. Allah mampu melakukan hal itu.

Refleksi lanjutan dari pergulatan tersebut memampukan saya untuk menjawab secara memuaskan sejumlah alasan penolakan manusia modern terhadap Ke-Allah-an Yesus.

Frans Donald menulis:

“Kata “Tuhan” yang sering muncul dalam Alkitab diterjemahkan dari kata Adonay (Ibrani), atau Kurios (Yunani), atau Lord (Inggris). Kata Tuhan dalam bahasa Indonesia berasal dari kata Tuan yang diperhalus dengan tambahan huruf “h” di antara “tu” dan “an” menjadi Tuhan. Dari akar katanya tidak ada perubahan atau perbedaan makna antara Tuhan dan Tuan yang sama-sama berarti yang dihormati, atau pimpinan.  “Allah (kata Arab),”  searti dengan “sesembahan” atau “yang patut disembah”, yang searti dengan kata Dewa (Indonesia), God (Inggris), Elohim (Ibrani), Theos (Yunani). Ringkasnya: Tuhan = yang dihormati, atau pimpinan, sedangkan Allah= sesembahan, atau yang patut disembah. Berdasarkan pembedaan tersebut, maka Allah memiliki makna arti yang berbeda dengan Tuhan, dan Allah pasti Tuhan, tapi Tuhan belum tentu Allah”.[1]  

Jawab

Pemakaian Kata/Istilah

Jika kita merunut ke suatu istilah kata, maka kata Allah, tidak tepat untuk menunjuk kepada SANG ADA. Kata Allah tidak sama atau searti dengan “sesembahan” atau “yang patut disembah”. Kata Allah berasal dari kata “al Ilah” yang berarti dewa tertinggi. “Tertinggi” dari apa? Tertinggi dari para dewa lainnya. Jadi, al Ilah tetaplah dewa.  Dewa tersebut dapat saja disebut sebagai sesembahan, hal tersebut tidak sulit dimengerti mengingat ada orang yang menyembahnya. Siapakah yang berani bertaruh bahwa dewa adalah sosok yang patut disembah dalam pengertian SANG ADA? Kecuali bahwa awalnya, al- Ilah itu adalah sesembahan para pagan Arab pra Islam, yang kemudian maknanya diperluas menjadi “PENCIPTA SATU-SATUNYA”. Jika demikian, maka pada dasarnya tidak dapat dikaitkan dengan SESEMBAHAN Ibrani yang memang tidak mengenal sebutan “Allah” itu sbagai TUHAN SATU-SATUNYA. Bahwa dikemudian hari Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa, sah-sah saja.  Hal yang sama berlaku untuk kata “Adonay” yang pada awalnya dipakai untuk tuan (Tuhan), tetapi kata itu kemudian mengalami perluasan makna. Yang terpenting bukanlah “kata sebagai kata”, tetapi makna dibalik ungkapan kata itu.


Fakta Penting

Pengkritik di atas menyembunyikan satu fakta lain yang amat penting.  Orang Israel yakin bahwa Sesembahan mereka adalah YHWH, yang dengannya SANG ADA mewahyukan Diri. Dalam buku-buku PL berbahasa Yunani (LXX), nama YHWH yang tidak boleh diucapkan[2] itu diterjemahkan dengan kata Yunani KURIOS (TUHAN). Tuhan menjadi nama yang paling lazim untuk HAKIKAT SESEMBAHAN Israel. PB memakai gelar “Tuhan” untuk Bapa, tetapi pada waktu yang sama dikenakan untuk Yesus, yang dengannya Yesus diakui sebagai YHWH yang menjadi manusia.

Apakah Allah itu?

Jika ada orang menolak ke-Allah-an Yesus, seharusnya ia mulai dari definisi, atau deskripsi tentang “apakah Allah itu”. Jika deskripsi itu sesuai dengan Yesus, maka dapat dipastikan bahwa Yesus adalah Allah. Demikian juga sebaliknya. Jika deskripsi itu tidak cocok dengan Yesus, maka dapat dipastikan bahwa Yesus bukan Allah. Para ahli Alkitab, teolog, bahkan para filsuf telah bertanya dan merefleksikan, mengkontemplasikan apakah benar bahwa Yesus adalah Allah yang menjadi manusia? Pertanyaan itu terjawab: Yesus adalah Allah yang menjadi manusia. Jawaban tersebut diperoleh karena fakta-fakta Alkitabiah, antara lain,  bahwa Allah adalah Pencipta[3], dan hal itu berlaku juga untuk Yesus. Bandingkan dengan pengakuan berikut ini dalam Injil Yohanes: 

“Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan[4]. …Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya[5]… Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal, Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.[6]

Jelas bahwa Yesus adalah PENCIPTA SEGALA SESUATU dan TANPA DIA TIDAK ADA SUATUPUN YANG TELAH JADI. Pernyataan itu lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa Yesus adalah Allah.

Karena Kuasa Allah?

Kaum Unitarian menolak kesimpulan itu dengan merujuk pada Matius 28:18 bahwa Yesus dapat melakukan semuanya itu karena diberi kuasa oleh Allah.

Jawab

Pertanyaannya, kapan Allah memberikan semuanya itu? Pertanyaan tersebut hanya dapat dimengerti bahwa pertama-tama Allah menciptakan Yesus, SETELAH ITU barulah Allah memberikan segala kuasaNya kepada Yesus untuk menciptakan segala sesuatu yang lainnya. Jika demikian gugurlah pernyataan kaum unitarian bahwa Allah adalah Pencipta segala sesuatu sebab Allah hanya menciptakan Yesus sedangkan yang lainnya diciptakan oleh Yesus. Lagi pula, apakah setelah Allah memberikan segala kuasaNya kepada Yesus, maka Allah tidak berkuasa lagi? Jika dijawab “ya” maka hal seperti itu tidak masuk akal. Kaum Unitarian harus berani menolak keseluruhan Kitab Taurat Musa, khususnya Kejadian, yang dengan terang benderang memberi laporan bahwa “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi”[7] Penjelasan yang paling logis atas perbedaan antara Kejadian 1:1 dan Matius 28:18 adalah Allah dan Yesus SEHAKIKAT. “Aku dan Bapa adalah satu”[8]

Penolakan yang dibuat oleh kelompok anti ke-Allah-an Yesus berdasarkan analisis  etimologis kata, tidak cukup kuat. Ambil contoh kata: “ESA” atau “SATU”. ALLAH itu ESA, atau SATU. Apakah artinya? Jika Allah dikatakan ESA atau SATU, maka secara etimologis, kata “SATU Allah “ tidak berbeda dengan pengertian “SATU Kambing”. “Satu” mengungkapkan jumlah, yang dengannya “satunya sesuatu itu” berada dalam ruang dan waktu. Dan itu berarti sesuatu itu terbatas. Jadi, ungkapan Allah satu, atau satu Allah kurang tepat untuk mengungkap realitas SANG ADA. Lainnya halnya kalau kita menggali makna di balik ungkapan “Satu” Allah, atau Allah yang “Esa”.

Nama Yang Tak Boleh Diucap Sembarangan!!!

Selanjutnya, sekali lagi, kita tahu bahwa orang Israel mengenal Sesembahan mereka dengan nama: YAHWE[9]. Nama ini tidak boleh disebut sembarangan[10]  Untuk mencegah pemakaian nama YAHWE secara salah, maka orang Yahudi menyebut YAHWE mereka dengan Adonay (Tuhan). Artinya apa? Tentu orang Yahudi tidak bermaksud untuk mengganti arti dari nama YAHWE menjadi: “YAHWE PASTI TUHAN (ADONAY), SEDANGKAN TUHAN (ADONAY) BELUM TENTU YAHWE” [sebagaimana dimengerti oleh kaum Unitarian]. Sebaliknya, satu-satunya maksud dibalik sebutan Adonay (Tuhan) adalah YAHWE [sebagaimana dimengerti oleh orang Yahudi]. Mereka (Pengarang PL) yang menyebut, menulis/mengganti nama YAHWE dengan Adonay lazim disebut sebagai kelompok Yahwista.

Selain kelompok YAHWISTA ada kelompok lain yakni ELOHISTA. Kelompok ini pun berusaha keras memakai kata lain guna menghindari penyebutan nama YAHWE. Kata yang kerap mereka pakai yakni Elohim. Pemakaian kata Elohim untuk YAHWE tidak pernah dimaksudkan  untuk mengganti arti nama YAHWE: “YAHWE PASTI ELOHIM TETAPI ELOHIM BELUM TENTU YAHWE” [sebagaimana dipahami oleh kaum unitarian]. Maksud satu-satunya di balik ungkapan Elohim itu terarah kepada YAHWE semata.


Unitarian:

Para Rasul Yesus tidak pernah mengimani  bahwa Yesus adalah Yahwe, atau Allah.

Jawab

Kita perlu mengetahui bahwa Para Rasul tidak pernah mengatakan bahwa YESUS BUKAN ALLAH. Sebaliknya, ada banyak teks yang justru menegaskan bahwa Para Rasul mengimani Yesus adalah Yahwe. Ini tercermin dalam ungkapan “Anak Allah” [11]. Apa arti ungkapan itu?

Kami memberikan ilustrasi singkat. Jika kita menyebut “anak kambing” untuk menerangkan bahwa “anak” itu adalah seekor kambing, maka demkikian juga ketika kita menyebut “anak manusia”, maka “anak” itu adalah seorang manusia, bukan hewan, bukan tumbuhan atau benda.  Demikian juga jika ungkapan “Anak Manusia”[12] yang dikenakan pada Yesus membuktikan bahwa Yesus adalah manusia, maka ungkapan “Anak Allah” yang dikenakan kepadaNya juga membuktikan bahwa Dia adalah benar-benar Allah.



Unitarian:

“Jika demikian, maka semua orang adalah Allah juga sebab orang-orang Yahudi dan Kristen pun disebut anak-anak Allah, Jemaat Allah”[13]

Jawab

Tentu saja tidak. Ungkapan “Anak Allah”  merupakan bukti bahwa Yesus adalah Allah karena ditopang oleh bukti-bukti lain yang akurat.  Bukti pendukung lain bahwa Yesus adalah Allah, misalnya  ungkapan “Jemaat Allah”  yang dipakai oleh Paulus dan para Rasul. Ungkapan “Jemaat Allah” menegaskan bahwa pemilik dari Jemaat itu adalah Allah. Di samping butki-bukti tersebut, kita perlu mencermati keseluruhan pengajaran Alkitab tentang Yesus.

Mari kita lihat  beberapa contoh pemakaian gelar “Anak Allah” yang keluar dari mulut Para Rasul dalam sejumlah  Teks PB:


Pengakuan Petrus dan Teman-temannya:

“Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: "Sesungguhnya Engkau Anak Allah."[14].

Jika Yesus bukan Tuhan sudah tentu Dia melarang murid-muridNya menyembah Dia. Ingatlah perkataan Yesus sendiri:

“Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" [15].

 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"[16]

Dan ketika Ia [Yahwe] membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia [Yesus]." [17]

Dari teks-teks di atas tidak dapat tidak harus disimpulkan bahwa Rasul Petrus dan teman-temannya mengakui bahwa Yesus adalah Allah, sehakikat dengan Bapa-Nya.


Pengakuan dan pernyataan Petrus sendiri:  Yesus adalah Allah

“Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" [18]

 “Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus, kepada mereka yang bersama-sama dengan kami memperoleh iman oleh karena keadilan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus”.[19]


Petrus: Allah memilih aku

"Hai saudara-saudara, kamu tahu, bahwa telah sejak semula Allah memilih aku dari antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya.”[20]

Perkataan Petrus ini makin menjadi jelas dan masuk akal ketika dikonfirmasi ke panggilan Petrus sendiri untuk menjadi pemberita Injil.

 “Kemudian naiklah Yesus ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan merekapun datang kepada-Nya.  Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan. Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus, Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, yang keduanya diberi-Nya nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh, selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot,  dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia. [21]

Jika demikian, siapakah Allah yang dimaksud oleh Petrus dalam Kisah Para Rasul 15:7? Dia tidak lain adalah Yesus. Yesus itulah yang memilih Petrus untuk memberitakan Injil.

Bandingkan dengan perkataan Yesus dalam sejumlah teks berikut ini:

“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."[22]

Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. [23]

Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.[24]

Petrus: Yesus adalah Allah yang mengenal hati manusia

 “Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita, dan Ia sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman. [25]

Perkataan Petrus ini telah diucapkannya ketika Yesus masih bersama mereka di Galilea.

Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.[26]

Petrus: Yesus adalah Allah yang mengaruniakan Roh Kudus


Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia." [27]

Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita.[28]


Pernyataan Petrus itu menggaungkan kembali peristiwa bagaimana Yesus telah menganugerahkan Roh Kudus kepada para muridNya. Allah yang memberi para murid Roh Kudus. Konkritnya, Allah yang memberi Roh Kudus itu adalah Yesus sendiri.

 “Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada." [29]


Kami menantang Anda untuk mengemukakan satu saja ayat Alkitab dimana YAHWE Perjanjian Lama memberikan Roh Kudus kepada para murid Yesus! Tidak ada.!!!

Perhatikan!!! Jika Yesus bukan Allah, bagaimana mungkin Dia dapat memberikan kuasa pengampunan dosa kepada manusia? Kaum Unitarian akan menjawab: Yesus memiliki kuasa pengampunan dan kuasa mendelegasikan pengampunan karena Allah telah memberikan segala kuasaNya kepada Yesus. Dengan demikian mereka serentak menolak pernyataan Alkitab bahwa HANYA ALLAH YANG BERKUASA MENGAMPUNI DOSA.[30] Kesulitan lainnya, dapatkah seorang manusia yang menerima kuasa pengampunan itu mendelegasikannya lagi kepada orang lain? Itu mustahil! Sesungguhnya hanya Allah saja yang berkuasa mengampuni dan hanya Dia pula yang berhak mendelegasikan kuasa pengampunanNya kepada manusia.


Jemaat Allah

Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat[Jemaat] kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu ke luar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.[31]

Ungkapan di atas merupakan refleksi seluruh identitas orang Kristen sebagai umat milik Allah sendiri. Allah yang dimaksud tidak hanya dialamatkan kepada Bapa, tetapi serentak kepada Yesus.  Pada dasarnya, orang-orang Kristen adalah Jemaat Kristus. Karena dan dalam Kristus itulah orang Kristen mengenal Allah.  Perhatikan perkataan Yesus berikut ini:

Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku (GerejaKu) dan alam maut tidak akan menguasainya.[32]

Setiap kali Para Rasul menyebut “Jemaat Allah” serentak mereka mengakui bahwa Yahwe adalah Allah dan Yesus adalah Allah yang menjadi manusia. Itulah yang dimaksud oleh Paulus “Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.” [33]

Petrus: Keadilan Allah dan Juruselamat, Yesus Kristus

Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus, kepada mereka yang bersama-sama dengan kami memperoleh iman oleh karena keadilan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita.[34]

Ayat pertama menegaskan bahwa iman diperoleh karena keadilan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Jadi, Dia yang disebut Allah dan Juruselamat itu tidak lain adalah Yesus Kristus.

Ayat kedua meneguhkan kenyataan itu: Allah dan Yesus adalah Tuhan kita. Barangkali pernyataan iman bahwa Yesus adalah Allah menyakitkan hati banyak orang. Yesus tidak memaksa siapa pun untuk menerima Dia sebagai Juruselamatnya[35]. Perkara pun selesai.

Pengakuan Natanael:

“Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" [36]

Pengakuan Yohanes:

“Tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya”.[37]

Lagi, pengakuan Yohanes 1:1 mengatakan, “Firman itu adalah Allah” Yohanes 1:14, “Firman itu telah menjadi manusia.” Ini dengan jelas mengindikasikan bahwa Yesus adalah Allah dalam wujud manusia.


Pengakuan Paulus

Sebab aku tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah kepadamu. Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri[38]”.

Pernyataan Paulus ini sangat jelas dan lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa ia sangat percaya bahwa Yesus adalah Allah. Paulus tidak pernah diperintahkan oleh Yahwe untuk memberitakan seluruh maksud-Nya, tetapi Yesuslah yang mengutus Paulus untuk memberitakan maksudNya.

Tetapi firman Tuhan kepadanya: "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku." [39]

Jadi, ketika Paulus berkata: “memberitakan seluruh maksud Allah”, itu berarti ia menyatakan Yesus adalah Allah, atau menyamakan Yesus dengan Allah.

Tidak heran kalau Paulus menasihati kita dengan berkata:

 “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa![40]

Frasa-frasa yang terkandung dalam pernyataan Paulus ini menegaskan pula tentang ke-Allah-an Yesus. Jika benar bahwa frasa “rupa seorang hamba” menegaskan bahwa Yesus adalah manusia yang menjadi hamba, maka farsa “dalam rupa Allah” pastilah menegaskan bahwa Yesus adalah Allah.

 “Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita[41]. “Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku[42] “sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus[43]

Mengingat Alkitab tidak menyertakan tanda baca (titik atau koma, dll), maka dapat saja Roma 1:4 menjadi: “: “Ia adalah Anak, Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita.”

Lihat juga pernyataan Paulus berikut ini:
Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah.[44]

Di sini Paulus membedakan antara orang Yahudi,  kemudian orang Yunani dan Jemaat Allah [ yang tentu saja maksudnya adalah murid-murid Kristus/Gereja].

Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah[45].

Sebab kamu telah mendengar tentang hidupku dahulu dalam agama Yahudi: tanpa batas aku menganiaya jemaat Allah dan berusaha membinasakannya[46].


Keterangan “TELAH MENGANIAYA JEMAAT ALLAH”  adalah refleksi atas tindakan Paulus setelah ia ditegur oleh Yesus. “MENGAPA ENGKAU MENGANIAYA AKU”? Paulus menganiaya murid-murid Yesus dan ternyata Yesus mengidentifikasi diriNya dengan para pengikutNya. Maka perkataan “Jemaat Allah” itu adalah Jemaat Yesus/Pengikut Yesus. Dengan demikian Paulus menyatakan dan mengimani bahwa Yesus adalah ALLAH

Dalam terang itulah kita dapat memahami ungkapan “Jemaat Allah” dalam I Korintus  1:2 11:16.22, II Korintus  1:1,  I Tesalonika  2:14, II Tesalonika  1:4 I Timotius  3:5

Paulus menyemangati kita guna menantikan kedatangan Allah dan Juruselamat kita  Yesus Kristus.

“ Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keingina duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.[47]

Dalam Ibrani 1:8, Bapa berbicara mengenai Yesus,

“Tetapi tentang Anak Ia berkata: `Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran.”

Tahta seorang manusia fana tidak mungkin akan tetap untuk seterusnya dan selamanya. Juga tongkat kerajaan seorang manusia tidak bebas dari intrik kekuasaan manusia yang bersalah, atau tidak benar.


Pernyataan Pengarang Matius dalam Matius 3:3,

"Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: 'Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.

Pernyataan di atas diambil dari, Yesaya 40:3,

 "Ada suara yang berseru-seru: 'Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!'" 

Jika kata “TUHAN” dalam Yesaya bermaksud TUAN, makan hal yang sama berlaku untuk Matius 3:3. Sebaliknya, jika kata TUHAN dalam Yesaya menunjuk kepada Allah, maka hal yang sama berlaku untuk Matius 3:3.

Jika ada yang memahami kedua teks tersebut secara lain itu berarti bertentangan, tidak hanya dengan Yesaya tetapi juga dengan Matius. Kata “Tuhan” yang dipakai oleh Yesaya, diambil alih oleh Matius, sementara itu “Tuhan” yang dimaksud oleh Yesaya adalah Allah, bukan Tuan. Jika  demkian, maka kesimpulan yang paling logis ialah bahwa Matius menyetujui maksud Yesaya. Jadi, kata “Tuhan” yang dimaksud oleh Matius adalah pasti Allah sesuai dengan maksud Yesaya.

“Persiapkanlah jalan untuk Tuhan” itu sama dengan persiapkanlah jalan untuk Allah. Karena Matius 3:3, menunjuk kepada Yesus, maka sekali lagi Matius menegaskan bahwa Yesus adalah YAHWE, TUHAN ALLAH. Lagi pula, kalau Yesus bukan Allah tetapi tuan, maka amat tidak masuk akal pernyataan: “persiapkanlah…dan luruskanlah jalan baginya”. Untuk apa mempersiapkan jalan bagi seorang tuan. Karena tak ada seorang pun manusia yang tidak jatuh dalam dosa, maka tidak masuk akal bahwa orang Israel harus bertobat terlebih dahulu dari dosa mereka, baru kemudian mereka dapat menerima kehadiran seorang manusia, yang justeru seorang pendosa juga.  Hal seperti itu mustahil. Sama musthilnya dengan pendapat yang mengatakan bahwa Yesus bukan Allah.

Pengakuan dan pernyataan dari Thomas.

Mengenai Yesus, Thomas, sang murid berseru, "Ya Tuhanku dan Allahku![48]" Yesus tidak pernah memperbaiki  keyakinan muridNya yang satu ini. Kami menantang siapa saja yang menyebut dirinya mengenal Alkitab HARUS berkata seperti yang dikatakan oleh Thomas dihadirat Yesus: “Ya Tuhanku dan Allahku”. 

Jadi, berdasarkan teks-teks tersebut, maka dengan mantap kita katakan:  PARA RASUL MENYEBUT DAN MENGIMANI BAHWA YESUS ADALAH YAHWE YANG MENJADI MANUSIA









[1]Frans Donald, Allah dalam Alkitab dan Alquran, Sesembahan yang sama atau Berbeda, Semarang: Sadar Publication, 2006, hlm 23. 

[2] Kel 3:14
[3] Kej 1:1, 14:22
[4] Yohanes 1:3
[5] Yohanes 1:10
[6] Yohanes 1:18
[7] Kejadian 1:1
[8] Yohanes 10:30
[9] Keluaran 3:15
[10] Keluaran 20:7, Ulangan 5:11.
[11] Matius 16:16
[12] Yohanes 3:15
[13] [Kejadian 6:2, 4, Ayub 1:6, 2:1, 38:7,  Hosea 1:10, Roma 8:14, 8:15-16, 19.21, Galatia 3:26, Filipi 2:15, 1Yohanes 3:1,2.8.10, Kisah  Para Rasul 20:28, I Korintus 1:2, 10:32,  11:16, 22, 15:9 II Korintus  1:1. Galatia 1:13 I Tesalonika  2:14, II Tesalonika  1:4, I Timotius  3:5].

[14] Matius 14:33
[15] Matius 4:10
[16] Lukas 4:8
[17] Ibrani 1:6
[18] Matius 16:16
[19] 2Petrus 1:1
[20] Kisah Para Rasul 15:7
[21] Markus 3:13-19.
[22] Matius 28:19-20
[23] Yohanes 15:16
[24] Markus 16:15-16
[25] Kisah Para Rasul 15:8-9
[26] Yohanes 21:17
[27] Kisah Para Rasul 5:32
[28] Kisah Para Rasul 15:8
[29] Yohanes 20:21-23
[30] Markus 2:7
[31] I Petrus  2:9
[32] Matius 16:18
[33] Kisah Para Rasul  20:28,
[34] II Petrus: 1:1-2
[35] Yohanes 15:16
[36] Yohanes 1:49
[37] Yohanes 20:31
[38] Kisah Para Rasul: “20:27-28
[39] Kisah Para Rasul 9:15-16
[40] Filipi 2:5-11
[41] Roma 1:4
[42] Galatia 2:20
[43]Efesus 4:13
[44] I Korintus  10:32
[45] I Korintus  15:9
[46] Galatia  1:13
[47] Titus 2:12-14
[48] Yohanes 20:28

13 komentar:

  1. SEKILAS INFO : Dari kutipan seseorang di internet.
    Maaf jika bertentangan dengan Al-Quran, saya menjelaskan berdasarkan versi kristen, walaupun saya kristen sejak lahir sampai sekarang, namun saya juga percaya bahwa Rasulullah adalah utusan Tuhan, semoga islam tetap berjaya.
    Dalam uneg-uneg saya, saya juga berpikir siapa tahu ada solusi atau mungkin jalan tengahnya ataupun jalan alternatif menuju jalan tengah atau paling tidak, jalan alternatif yang mendekati jalan tengah dari perbedaan-perbedaan agama, tapi jika ada perbedaan yang tidak ada benang merahnya, anggap saja sebagai tambahan pengetahuan saja, percaya atau tidak itu hak asasi anda, saya tidak akan ngotot ataupun memaksa anda untuk percaya, atau anda memilih hanya percaya saja dalam hati tapi menyangkalnya dalam mulut, itu hak anda juga, saya hanya ingin memberi tahu apa yang saya tahu, karena kalau tidak, maka Tuhan atas segala makhluk akan menuntut saya.
    Untuk sekedar anda ketahui saja, saya ingin menjelaskan point-point yang saya akan jelaskan dengan kemampuan saya yang tidak seberapa ini, sebagai berikut :
    1.Menurut kristen, Tuhan itu bisa menjelma menjadi apa saja ataupun siapa saja yang Dia kehendaki. Penjelasanya: Ketika Tuhan menjelma menjadi apa saja ataupun siapa saja bahkan menjadi apapun ataupun berapapun yang Dia kehendaki, maka Dia pada hakikatnya tetap SATU, dan Dia selalu bertujuan baik, karena Dia tidak pernah berdosa juga tidak pernah melakukan dosa. Salah satu contohnya dalam alkitab tentang kisah nabi musa, bahwa Tuhan pernah menampakan Diri sebagai Api yang membakar semak belukar tapi semak belukar itu tidak terbakar, lalu Tuhan berfirman kepada musa yang intinya sebagai berikut, "Hai Musa tanggalkanlah kasutmu, karena tanah yang kau pijak adalah tanah suci". Contoh-contoh penjelmaan lainya dalam alkitab juga tertulis tentang Tuhan yang pernah menjelma sebagai Malaikat Tuhan, sebagai 7 Roh Allah, menjadi tiga orang yang menemui nabi Abraham(dalam alkitab terjemahan lama disebut Ibrahim).
    2.Tentang kristus. Memang kristus bisa dikatakan bukan Tuhan tapi itu berlaku ketika kristus didunia untuk menebus dosa kutuk atas seluruh manusia didunia juga seluruh agama termasuk agama Islam, karena status kristus pada saat itu adalah sebagai Firman yang menjadi manusia tapi tanpa melalui media, lain dengan Adam dan Hawa yang melalui media tanah liat dan tulang rusuk.
    Namun sebelum dan sesudah Kristus didunia Kristus memang Tuhan, karena ada tertulis Firman itu bersama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
    3.Tentang anak Allah, istilah anak Allah itu hanyalah kiasan, arti anak Allah untuk kristus sebenarnya mempunyai sebutan yang lengkap yaitu anak tunggal Allah yang biasa disingkat sebagai anak Allah saja. Jadi arti anak Allah untuk kristus adalah satu-satunya manusia yang terjelma dari Firman, dari yang tidak ada menjadi ada, tanpa melalui media apapun. Jadi sebenarnya Maryam atau Maria bukanlah ibu kandung kristus, melainkan hanya ibu asuh. Tuhan hanya meminjam rahim Maria, untuk rencana mulia Tuhan sudah diputuskan sebagai keputusan Ilahi. Namun tentang arti anak Allah yang ditujukan kepada orang-orang kristen pada umumnya adalah kumpulan orang-orang percaya yang mencintai ataupun mengusahakan perdamaian, jadi tidak sama arti anak Allah untuk kristus dengan arti anak Allah untuk yang selain kristus.

    BalasHapus
  2. Lanjutan dari nomor 4.

    5.Tentang roh kudus, sebenarnya istilah roh kudus dalam kekristenan itu kurang tepat, yang benar adalah Rohulkudus. Karena arti roh kudus sama dengan roh suci, sedangkan malaikat juga termasuk roh suci, salah satu contohnya Gabriel atau Jibril, seperti umat Islam yang menganggap roh kudus itu Gabriel, sedangkan arti Rohulkudus adalah Roh Allah yang Maha Suci.
    6.Tentang Keslamatan. Tidak semua orang kristen masuk surga, walaupun nantinya ada juga orang-orang kristen yang masuk surga. Karena kristus pernah berkata yang intinya "bukan hanya orang yang berseru kepadaku Tuhan saja, yang akan selamat, melainkan orang-orang yang melakukan Firman". Karena kristus mati bukan untuk menebus dosa perbuatan seluruh manusia didunia dalam seumur hidup mereka.
    7.kristus datang bukan hanya untuk israel saja seperti yang tertulis dalam kisah kornelius dalam kisah para rasul pasal 10 ayat 1-48.
    8.Mempercayai Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, tidak harus menjadi kristen.
    9.Tentang keadilan Tuhan. Kalau kita percaya Tuhan itu Maha Adil disaat ada keadilan diseluruh bumi, semua orang juga bisa dan ini sebenarnya bukan iman tapi keyakinan, karena kita percaya berdasarkan bukti, tapi ternyata ada orang-orang yang masih percaya bahwa Tuhan itu tetap Maha Adil walaupun ada ketidak-adilan dibumi, walaupun mereka tidak tahu jawabanya, nah ini baru yang namanya iman.

    BalasHapus
  3. SEKILAS INFO :
    Mungkinan kutipan ini bisa menumbuhkan ataupun menambah iman anda atau juga menambah wawasan anda, saya mengambil kutipan ini dari internet. Isinya sebagai berikut.
    Tidak menutup kemungkinan bahwa masih ada orang kristen yang dalam hatinya masih ragu bahwa Tuhan itu Maha Adil walaupun disaat ada ketidak-adilan didunia ini.
    Tuhan itu tetap Maha Adil, walaupun ada ketidak-adilan didunia ini, karena keadilan Tuhan atas segala makhluk, tidak bisa hanya dibatasi ataupun diukur dengan lamanya umur bumi, sebab keadilan Tuhan jauh melampaui batas umur bumi, juga bahwa ada beberapa dari keadilan-keadilan Tuhan yang hanya dinyatakan di alam sesudah kematian, bahkan ada keadilan-keadilan Tuhan didunia ini yang sengaja Tuhan sembunyikan untuk menguji lahir dan batin manusia, untuk memancing iman yang sejati, tapi bukan berarti Tuhan mendukung ketidak-adilan.
    Kalau manusia percaya bahwa Tuhan itu Maha Adil disaat keadilan terlihat nyata diseluruh bumi, maka semua orang juga bisa, demikian juga tentang Ke-Mahakuasaan-Nya juga tentang Ke-Mahaan-Nya yang lain, itulah mengapa Tuhan tidak mau menyatakan secara langsung akan KeMahaan-Nya dilangit sehingga dilihat semua orang diseluruh dunia. Dan seandainya itu terjadi, maka manusia yang melihat itu bukan disebut manusia beriman tapi manusia yang hanya berkeyakinan saja, karena mereka mempercayai Tuhan hanya berdasarkan bukti saja dan bukan itu yang paling Tuhan inginkan tentang cara mempercayai Tuhan.
    Karena salah satu dari arti iman yang sejati adalah tetap mempercayai Tuhan dan KeMahaan-Nya dengan benar dan dilaksanakan dengan cara yang benar pula, walaupun tidak pernah ada bukti untuk selamanya atau walaupun Tuhan sendiri dengan sengaja tidak mempercayakan diri-Nya ataupun KeMahaan-Nya untuk menguji manusia, sebab Tuhan kadang ataupun sering, Dia suka melakukan manuver-manuver yang tidak biasa atau manuver-manuver yang lain dari biasanya.
    Bagaimana jika manusia dihadapkan dalam keadaan yang sebaliknya atau jika keadilan tidak nyata secara keseluruhan ataupun tidak nyata sama sekali, maka, tidak semua manusia bisa mempercayai keadilan Tuhan dari dalam hati manusia bahkan yang beragama sekalipun, dan disaat inilah Tuhan memancing iman-iman yang sejati, iman yang teruji, jadi janganlah juga menjadi atheis-atheis yang terselubung.

    BalasHapus
  4. Lanjutan dari keadilan Tuhan.

    Namun jika ternyata masih ada orang-orang yang tetap percaya bahwa Tuhan itu tetap Maha Adil walaupun disaat adanya ketidak-adilan, maka orang-orang inilah yang tergolong orang-orang yang memiliki iman yang sejati, walaupun mereka tidak tahu jawabanya, namun mereka akan menjawab dengan semampu mereka agar Tuhan atas seluruh makhluk tidak salahkan atau dikambing-hitamkan melalui mulut ataupun hati manusia, karena Tuhan itu terlalu benar untuk bersalah juga terlalu suci untuk berdosa.
    Jadi, TUHAN TIDAK PERNAH BERSALAH dan TIDAK PERNAH BERDOSA juga TUHAN TETAP MAHA KUASA walaupun masih ada ketidak-baikan atau walaupun kejahatan semakin merajalela, namun KEMAHAAN-NYA TETAP BERSINAR DAN TIDAK PERNAH PUDAR MESKIPUN DALAM KEADAAN YANG MERAGUKAN BAGI BANYAK ORANG, JUGA DALAM KEADAAN APAPUN, UNTUK SELAMANYA DIDALAM HATI ORANG-ORANG YANG MEMPUNYAI IMAN SEJATI.
    Jadi tetaplah percaya kepada Tuhan Atas Segala Makhluk Yang Maha Segalanya yang terlalu mampu menghukum jin-jin, roh-roh jahat(setan), raja jin(dalam istilah kristen mungkin yang bernama atau bergelar Satan), raja para setan(dalam istilah kristen mungkin yang bernama atau bergelar Iblis), apalagi tubuh dan roh manusia, yaitu orang-orang yang hatinya lebih cenderung kepada kejahatan dalam seumur hidupnya karena hati nurani mereka sudah menjadi buta.
    Kalau berbicara tentang hari kebangkitan, saya jadi teringat tentang kebangkitan orang-orang mati diakhir dari akhir zaman seperti yang tertulis dalam alkitab , yang intinya seperti ini : Di akhir dari akhir zaman, semua orang diseluruh penjuru dunia akan dibangkitkan oleh Kristus, baik yang jahat maupun yang baik, tapi yang jahat akan dibangkitkan untuk dihukum atau disiksa, sedangkan yang baik dimata Tuhan, akan dibangkitkan untuk menikmati alam kedamaian yang abadi.
    Jadi tentang penyiksaan terhadap orang yang jahat, kemungkinan besar yang disiksa itu bukan hanya roh manusia saja, tetapi juga tubuh manusianya, karena ada tertulis dalam alkitab yang intinya bahwa yang jahat akan dibangkitkan (dari kubur) untuk menikmati hukuman. Jadi, kemungkinan besar tubuhnya juga dibangkitkan untuk menjalani hukuman Tuhan.
    Jadi dari semuanya ini, semoga Tuhan atas segala makhluk yang paling dicintai dari segala yang dicintai, yang paling dipuji dari segala yang dipuji, juga yang paling disembah dari segala yang disembah dan jika ada orang-orang non kristen yang mempercayai Almasih Isa atau Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam hatinya, tidak harus menjadi kristen.

    BalasHapus
  5. SEKILAS INFO : Dari kutipan seseorang di internet.

    Seandainya ada agama lain yang mempercayai Kristus sebagai Tuhan dan Juruslamat, mereka tidak harus masuk kristen, walaupun hanya didalam hati saja dan tidak pernah terucap dalam mulut, bahkan sekalipun engkau menyangkal Kristus dalam mulutmu, kecuali dalam hatimu, (ini hanya berlaku untuk agama lain juga bagi yang tidak beragama sejak lahirnya), karena banyak agama lain yang sengsara bila masuk kristen disebabkan mereka diancam atau dikucilkan. Maka saya mendoakan semoga Kristus tetap akan berusaha melindungi juga memelihara perekonomian kehidupan sehari-hari kalian, tidak ada ilmu setinggi apapun yang mampu membobol perlindungan Kristus atas kalian, Kristus juga mampu memberi solusi ataupun jalan tengah atas semua masalah tanpa terkecuali, termasuk narkoba, juga segala penyakit. Asalkan kalian mau selalu belajar bertanggung-jawab menurut agama dan kitabmu juga hati nurani, yang juga didasari oleh rasa tahu diri dalam lahir dan batin dalam seumur hidupmu.
    -------------------------------

    SEKILAS INFO : Dari kutipan seseorang di internet.

    Bukti adanya Tuhan adalah masih adanya misteri-misteri ataupun fenomena-fenomena, yang dari dulu sampai sekarang masih belum bisa diungkapkan, seperti misteri-misteri alam, misteri-misteri yang ada dilangit, bahkan misteri-misteri dialam gaib yang masih belum terjawab oleh para pakar dalam bidangnya, seperti para ilmuwan, paranormal, para cendikiawan yang genius, dll. Karena hanya ada Satu, yaitu Hikmat Tuhan yang mampu menjawab semuanya. Dengan Hikmat Tuhan yang melebihi semua ilmu dan kepandaian manusia ataupun makhluk, maka Tuhan atas segala makhluk, menciptakan langit, bumi, alam semesta juga segala isinya serta semua yang disebut makhluk, karena nama lain dari makhluk adalah ciptaan Tuhan.
    Ada orang berpikir bahwa alam tercipta dengan sendirinya terbentuk dari gas, atau dari debu dan sebagainya, ini sama dengan mereka mengatakan bahwa benda mati bisa menciptakan benda mati, tapi secara logika saja itu tidak mungkin. Jadi Tuhanlah yang menciptakan, melalui Hikmat-Nya Tuhan menciptakan langit dan bumi juga semua makhluk. Lihatlah matahari, setiap jam 12 siang, matahari selalu tepat ada diatas bumi, pasti ada Yang Mengaturnya kan? Yang Mengaturnya adalah Tuhan atas segala makhluk untuk selamanya.
    Bukti ke-2 tenggelamnya kapal Titanic, dimana ada orang yang sombong yang mengatakan "bahkan Tuhanpun tidak sanggup menenggelamkan kapal Titanic".Dan ironisnya kapal Titanic yang masih baru itu, tenggelam dengan sukses, bahkan menjadi terbelah dua.
    Bukti yang ke-3, tentang adanya Tuhan adalah orang yang kerasukan setan bisa diusir dalam nama Tuhan, ini juga berarti bahwa Tuhan itu benar-benar ada, ini kisah nyata dan sudah pernah terjadi.

    BalasHapus
  6. Sekilas info: dari seseorang di internet

    Kristus mendeklarasikan diri-Nya sebagai Yang Maha Kuasa.

    wahyu
    1:8 "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."
    1:9 Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.
    1:10 Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,
    1:11 katanya: "Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia."
    1:12 Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas.
    1:13 Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.
    1:14 Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api.
    1:15 Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian; suara-Nya bagaikan desau air bah.
    1:16 Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.
    1:17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,
    1:18 dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.
    1:19 Karena itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini
    --------------------------
    Sekilas info:
    Roh Kudus berfirman:

    kisah para rasul
    28:25 Maka bubarlah pertemuan itu dengan tidak ada kesesuaian di antara mereka. Tetapi Paulus masih mengatakan perkataan yang satu ini: "Tepatlah firman yang disampaikan Roh Kudus kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi Yesaya:
    28:26 Pergilah kepada bangsa ini, dan katakanlah: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap.

    BalasHapus
  7. Kristus itu boleh dikatakan bukan Tuhan. Karena Tubuh Kristus memang bukan Tuhan melainkan Firman-Tuhan yang telah menjadi Manusia(karena itulah Kristus bisa menderita). Tetapi Roh Kristus adalah bagian dari keilahian-Tuhan(karena itulah Kristus berkuasa mengampuni dosa). Jadi, Kristus adalah bagian dari Firman-Tuhan dan bagian dari Keilahian-Tuhan(Hadis Anas Bin Malik Hal.7).

    NB: Setiap non-kristen yang hatinya percaya Kristus, tidak harus masuk kristen, tidak harus mengakui dalam mulut apabila terancam, juga tidak harus dibaptis, tapi cukuplah menerima Kristus dalam hatimu, dan tetaplah belajar mempunyai rasa tahu diri terhadap agama dan kitabmu, serta hati nuranimu juga terhadap segala makhluk, tapi bagi ateis, belajarlah mempunyai rasa tahu diri terhadap nuranimu juga terhadap segala makhluk.

    NB: Tujuan utama Kristus mati untuk menebus dosa kutuk dari adam dan hawa tapi bukan hanya untuk orang kristen saja tapi juga untuk seluruh manusia di seluruh dunia, termasuk seluruh umat Islam diseluruh dunia.
    Tentang kematian Isa silahkan baca dalam Surah 3:55, juga dalam Surah 19:33-34.

    BalasHapus
  8. NB: Ternyata, dalam tafsir-Alkitab mengatakan bahwa, dalam bahasa yunani kata tuan sama-dengan kata Tuhan, jadi Kristus bukan-Tuhan tapi Kristus adalah jelmaan-Tuhan atau manusia-Ilahi.Artinya bahwa tubuh-Kristus memang bukan-Tuhan, tapi bagian dari Firman-Tuhan yang telah menjadi manusia.(karena itulah kristus bisa menderita juga bisa menjadi heran serta tidak mahatahu), sedangkan Roh-Kristus juga bukan-Tuhan, tapi bagian dari Keilahian-Tuhan.(karena itulah Kristus berkuasa mengampuni dosa), juga diberi kuasa oleh Bapa-Sorgawi, atas langit dan bumi.

    Kristus tidak sama dengan Bapa(Bapa-Sorgawi), tapi Kristus adalah bagian dari keilahian Bapa-Sorgawi, maka dari itu Kristus mempunyai sebagian hak-hak keilahian dari Bapa-Sorgawi, beberapa contohnya adalah hak untuk dipuja, dihormati, dimuliakan, dan sebagainya, seperti dalam Wahyu 5:13, dan hak untuk disembah seperti dalam Ibrani 1:6 dan Wahyu 21:22 Dan aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu.

    Ayat-ayat referensi: Markus12:29 Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Matius28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Yohanes14:28 Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.

    Jadi menurut saya, tidak boleh menyembah selain Tuhan kecuali Jelmaan-Nya sendiri.
    Dalil tentang hak Kristus (sebagai Jelmaan-Tuhan atau manusia-Ilahi) untuk disembah, dan Bapa-Sorgawi sendiri yang memerintahkan. Ibrani 1:6 Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."

    NB: Semua non-kristen yang percaya Kristus dalam hatinya, nggak harus pindah agama, kecuali bagi yang sudah bernazar, setelah disembuhkan Kristus melalui pendeta atau hamba-Tuhan.

    BalasHapus
  9. sekilas info tentang TriTunggal


    Kalau menurut saya pribadi,

    TriTUNGGAL adalah Tiga Kapasitas-Keilahian yang berbeda, namun tetap TUNGGAL dalam Kualitas Keilahian.


    Keilahian Tuhan Yesus adalah Tuhan dalam Kualitas Keilahian, tapi kalau dilihat dari Keseluruhan Kristus (sisi kemanusiaan dan sisi Keilahian) maka Kristus bukan Tuhan tapi Manusia Ilahi.

    jadi Sebutan Tuhan untuk Tuhan Yesus adalah untuk sisi Keilahian dalam Kualitas Keilahian Kristus bukan dalam sisi kemanusiaan Kristus.

    BalasHapus
  10. sekilas info...

    dan Tuhan tetap Satu dalam arti Satu-satunya (tiada yang lain)

    karena Sebutan Tuhan untuk Tuhan Yesus juga Sebutan Tuhan untuk Tuhan RohKudus, mempunyai inti arti yang berbeda dengan SEBUTAN Tuhan untuk Allah Bapa.

    ---

    sekilas info...
    #karena Sebutan Tuhan untuk Tuhan Yesus juga Sebutan Tuhan untuk Tuhan RohKudus, mempunyai inti arti sebagai:
    *Keilahian Yang Datang dari KEILAHIAN Bapa.

    #sedangkan SEBUTAN Tuhan untuk Allah Bapa, mempunyai inti arti sebagai:
    *KEILAHIAN Yang Mendatangkan Keilahian Tuhan Yesus juga Yang Mendatangkan Keilahian Tuhan RohKudus.

    ---
    sekilas info...
    jika saya menyebut Tuhan Yesus, maka saya tidak berbicara tentang sisi kemanusiaan Kristus.

    ---
    sekilas info...
    salah satu bukti bahwa Kualitas Keilahian Tuhan Yesus Tunggal dengan Kualitas Keilahian Allah Bapa adalah seperti ayat dibawah ini:

    21:22 Dan aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu

    ---
    sekilas info...

    juga karena Kualitas Keilahian Tuhan Yesus Tunggal dengan Kualitas Keilahian Allah Bapa, maka Tuhan Yesuspun layak tuk disembah.

    1:6 Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: “Semua malaikat Allah harus menyembah Dia.”

    BalasHapus
  11. Qs
    101 Apabila sangkakala ditiup maka tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu, dan tidak ada pula mereka saling bertanya.
    102 Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan.
    103 Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam.

    BalasHapus
  12. 16:23 Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku.
    16:24 Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatu pun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.
    16:25 Semuanya ini Kukatakan kepadamu dengan kiasan. Akan tiba saatnya Aku tidak lagi berkata-kata kepadamu dengan kiasan, tetapi terus terang memberitakan Bapa kepadamu.
    16:26 Pada hari itu kamu akan berdoa dalam nama-Ku. Dan tidak Aku katakan kepadamu, bahwa Aku meminta bagimu kepada Bapa,
    16:27 sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku datang dari Allah.
    16:28 Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa."
    16:29 Kata murid-murid-Nya: "Lihat, sekarang Engkau terus terang berkata-kata dan Engkau tidak memakai kiasan.
    16:30 Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu dan tidak perlu orang bertanya kepada-Mu. Karena itu kami percaya, bahwa Engkau datang dari Allah."

    ---
    25:31 "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
    25:32 Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,
    25:33 dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya

    BalasHapus